BISUL
A.PENGERTIAN
Bisul adalah benjolan merah pada kulit yang
terasa sakit dan berisi nanah. Benjolan ini muncul akibat infeksi bakteri yang
memicu inflamasi pada folikel rambut, yaitu lubang tempat rambut tumbuh.
Bagian tubuh yang paling sering diserang
bisul adalah wajah, leher, ketiak, bahu, bokong, serta paha. Ini terjadi karena
bagian-bagian tersebut sering mengalami gesekan dan berkeringat. Bisul juga
bisa tumbuh pada kelopak mata, kondisi inilah yang biasanya kita kenal dengan
istilah bintitan.
B.GEJALA
Gejala utama pada
bisul adalah munculnya benjolan merah pada kulit. Pada tahap awal, ukuran bisul
biasanya kecil dan kemudian disertai dengan:
- Kulit di sekitar benjolan memerah, bengkak, dan terasa hangat jika disentuh. Ini mengindikasikan bahwa infeksi telah menyebar ke kulit sekelilingnya.
- Benjolan bertambah besar dan berisi nanah.
- Terbentuk titik putih di bagian puncak benjolan.
Kondisi ini jarang
yang membutuhkan penanganan medis oleh dokter, karena bisul bisa sembuh dengan
sendirinya. Meski demikian, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika
mengalami bisul yang:
- Menyebabkan demam.
- Terus membesar (diameter di atas 5 cm) dan terasa sangat sakit.
- Tumbuh lebih dari satu buah di lokasi yang sama. Jenis ini dikenal dengan bisul sabut atau karbunkel, dan kondisi ini tergolong infeksi yang lebih serius.
- Tumbuh di dalam hidung, di wajah, atau tulang belakang.
- Tidak kunjung sembuh selama lebih dari 14 hari.
- Sering kambuh.
- Memiliki masalah dengan sistem imun atau dalam pengobatan yang menganggu sistem imun dan muncul bisul.
C.PENYEBAB
Penyebab utama bisul
adalah bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat ditemukan pada
kulit dan di dalam hidung manusia tanpa memicu infeksi apa pun. Infeksi terjadi
jika bakteri masuk hingga ke folikel melalui luka gores atau gigitan serangga.
Bakteri dari bisul
atau karbunkel terkadang bisa menyebar ke bagian lain tubuh. Bila menyebar di
lapisan kulit akan timbul selulitis, impetigo (luka melepuh), bahkan dapat
menyebar ke tulang (osteomielitis). Penyebaran ini akan memicu terjadinya sepsis
yang berpotensi menyebabkan infeksi pada organ-organ tubuh, misalnya jantung.
Selain itu, bisul juga umumnya dapat meninggalkan bekas luka.
D.FAKTOR RESIKO
Bisul bisa terjadi
pada siapa saja dan ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko
seseorang. Faktor-faktor risiko tersebut meliputi:
Kontak langsung
dengan pengidap. Risiko penyakit menular ini akan meningkat jika Anda sering
berhubungan langsung dengan pengidap, misalnya karena tinggal serumah.
- Usia dan jenis kelamin. Bisul lebih sering menyerang remaja, terutama yang berjenis kelamin laki-laki.
- Kebersihan yang tidak terjaga, pribadi maupun lingkungan.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, contohnya karena mengidap HIV, menjalani kemoterapi, atau mengidap diabetes.
- Mengalami masalah kulit, misalnya sering berjerawat.
E.PENGOBATAN
Bisul umumnya bisa
disembuhkan dengan langkah simpel di rumah dan jarang memerlukan penanganan
medis oleh dokter. Beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk
mempercepat penyembuhan adalah:
- Mengompres bisul dengan air hangat. Lakukanlah setidaknya tiga kali sehari. Langkah ini akan mengurangi rasa sakit sekaligus mendorong nanah untuk berkumpul di puncak benjolan.
- Bersihkan bisul yang pecah dengan kain kasa beserta alkohol dan sabun anti-bakteri. Jangan lupa untuk membubuhkan obat oles dan membungkus bisul yang pecah dengan kain kasa steril.
- Gantilah perban sesering mungkin (dua hingga tiga kali sehari).
- Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan sesudah mengobati bisul.
Pastikan Anda tidak
memecahkan bisul dengan paksa. Proses ini bisa memperparah infeksi sekaligus
menyebarkan bakteri sehingga berpotensi memicu komplikasi. Kita dianjurkan
menunggu hingga bisul tersebut pecah sendiri.
Anda juga bisa mengonsumsi
obat pereda rasa sakit atau analgesik untuk mengurangi nyeri. Contohnya, paracetamol atau ibuprofen.
Untuk mengatasi bisul
berukuran besar atau karbunkel, bantuan dokter umumnya dibutuhkan. Dokter
biasanya akan membedah bisul guna mengeluarkan nanah. Obat antibiotik juga
mungkin akan diresepkan bagi Anda untuk menangani bisul:
- Dengan infeksi yang parah.
- Yang kambuh.
- Disertai demam.
- Disertai komplikasi.
Durasi penggunaan
antibiotik pun harus benar-benar sesuai dengan resep dokter meski bisul sudah
sembuh. Ini dilakukan agar bakteri pemicu infeksi benar-benar musnah
No comments:
Post a Comment