LEUKEMIA
Istilah leukemia pertama kali
dijelaskan oleh Virchow sebagai “darah putih” pada tahun 1874, adalah penyakit
neoplastik yang ditandai dengan diferensiasi dan proliferasi sel induk
hematopoetik.18
Leukemia
adalah suatu keganasan yang berasal dari perubahan genetik pada satu atau
banyak sel di sumsum tulang. Pertumbuhan dari sel yang normal akan tertekan
pada waktu sel leukemia bertambah banyak sehingga akan menimbulkan gejala
klinis.19 Keganasan hematologik ini adalah akibat dari proses neoplastik yang
disertai gangguan diferensiasi pada berbagai tingkatan sel induk hematopoetik
sehingga terjadi ekspansi progresif kelompok sel ganas tersebut dalam sumsum
tulang, kemudian sel leukemia beredar secara sistemik
B.
PATOFISIOLOGI
Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi. Sel ini secara normal berkembang sesuai perintah, dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan tubuh. Leukemia meningkatkan produksi sel darah putih pada sumsum tulang yang lebih dari normal. Mereka terlihat berbeda dengan sel darah normal dan tidak berfungsi seperti biasanya. Sel leukemi memblok produksi sel darah normal, merusak kemampuan tubuh terhadap infeksi. Sel leukemi juga merusak produksi sel darah lain pada sumsum tulang termasuk sel darah merah dimana sel tersebut berfungsi untuk menyuplai oksigen pada jaringan.
C. KLASIFIKASI LEUKEMIA
Secara sederhana leukemia dapat
diklasifikasikan berdasarkan maturasi sel dan tipe sel asal yaitu
·
Leukemia
Akut
Leukemia akut adalah keganasan primer
sumsum tulang yang berakibat terdesaknya komponen darah normal oleh komponen
darah abnormal (blastosit) yang disertai dengan penyebaran ke organ-organ lain.32
Leukemia akut memiliki perjalanan klinis yang cepat, tanpa pengobatan penderita
akan meninggal rata-rata dalam 4-6 bulan.
a. Leukemia Limfositik Akut (LLA)
LLA merupakan jenis leukemia dengan
karakteristik adanya proliferasi dan akumulasi sel-sel patologis dari sistem
limfopoetik yang mengakibatkan organomegali (pembesaran alat-alat dalam) dan
kegagalan organ.19
LLA lebih sering ditemukan pada
anak-anak (82%) daripada umur dewasa (18%).21 Insiden LLA akan mencapai
puncaknya pada umur 3-7 tahun. Tanpa pengobatan sebagian anak-anak akan hidup
2-3 bulan setelah terdiagnosis terutama diakibatkan oleh kegagalan dari sumsum
tulang
b. Leukemia
Mielositik Akut (LMA)
LMA merupakan
leukemia yang mengenai sel stem hematopoetik yang akan berdiferensiasi ke semua
sel mieloid. LMA merupakan leukemia nonlimfositik yang paling sering terjadi.31
LMA atau Leukemia
Nonlimfositik Akut (LNLA) lebih sering ditemukan pada orang dewasa (85%)
dibandingkan anak-anak (15%).20 Permulaannya mendadak dan progresif dalam masa
1 sampai 3 bulan dengan durasi gejala yang singkat. Jika tidak diobati, LNLA
fatal dalam 3 sampai 6 bulan.
·
Leukemia Kronik
Leukemia kronik
merupakan suatu penyakit yang ditandai proliferasi neoplastik dari salah satu
sel yang berlangsung atau terjadi karena keganasan hematologi.22
a. Leukemia
Limfositik Kronis (LLK)
LLK adalah suatu
keganasan klonal limfosit B (jarang pada limfosit T). Perjalanan penyakit ini
biasanya perlahan, dengan akumulasi progresif yang berjalan lambat dari
limfosit kecil yang berumur panjang.34(gambar 2.8. a dan b. hapusan sumsum
tulang dengan pewarnaan giemsa perbesaran 1000x).27
LLK cenderung dikenal
sebagai kelainan ringan yang menyerang individu yang berusia 50 sampai 70 tahun
dengan perbandingan 2:1 untuk laki-laki.
b. Leukemia
Granulositik/Mielositik Kronik (LGK/LMK)
LGK/LMK adalah
gangguan mieloproliferatif yang ditandai dengan produksi berlebihan sel mieloid
(seri granulosit) yang relatif matang.34 LGK/LMK mencakup 20% leukemia dan
paling sering dijumpai pada orang dewasa usia pertengahan (40-50 tahun).
Abnormalitas genetik yang dinamakan kromosom philadelphia ditemukan pada 90-95%
penderita LGK/LMK.36 .
Sebagian besar
penderita LGK/LMK akan meninggal setelah memasuki fase akhir yang disebut fase
krisis blastik yaitu produksi berlebihan sel muda leukosit, biasanya berupa
mieloblas/promielosit, disertai produksi neutrofil, trombosit dan sel darah
merah yang amat kurang
D. PENCEGAHAN PRIMER
Pencegahan primer meliputi segala
kegiatan yang dapat menghentikan kejadian suatu penyakit atau gangguan sebelum
hal itu terjadi.
a. Pengendalian
Terhadap Pemaparan Sinar Radioaktif44
b.
Pengendalian Terhadap Pemaparan Lingkungan Kimia44
c.
Mengurangi frekuensi merokok
d. Pemeriksaan Kesehatan Pranikah
E. GEJALA KLINIS
a. Anemia
b. Trombositopenia
c. Neutropenia
d. Infeksi
e. Kelainan organ yang terkena infiltrasi
f. hipermetabolisme
No comments:
Post a Comment